Popular Posts

Rabu, 07 Desember 2016

Pernikahan Ala Adat Bugis Bone

tiap-tiap keluarga masyarakat di jurusan pasti mempunyai etika kebiasaan atau adat yg menjadi idiosinkrasi distingtif daerahnya. demikian berulang rakyat Bugis khususnya suku Bugis Bone. Berikut ini aku akan paparkan secara kumplit tentang serial dan tatabahasa yg sering digunakan oleh warga negara bugis dekat melaksanakan perjamuan pernikahan tersebut.

A. MAMMANU’-MANU’ = MAPPESE’-PESE’ = MAPPAU RI BOKO TANGE’ = MABBALAWO CICI = MABBAJA LALENG : Artinya Menjajajki, pendekatan, pembuka muslihat merintis.

B. LETTU’ = MASSURO = MADDUTA. Artinya mempersunting atau mengemukakan lamaran atau menyuntingkan yg dilakukan oleh salah seseorang atau jalan berlawanan peserta bermula ke-2 belah pihak kepada berdialog dan kala melamar belum melibatkan tidak sedikit insan umumnya paling tidak sedikit 3-5 manusia bermula jalan berlawanan pihak termasuk ke-2 duta.

C. MAPPASIAREKENG. Artinya mengukuhkan serta apa yang telah disepakati oleh kedua kantor cabang yang dihadiri oleh sespuh permulaan jalan berlawanan pihak. dalam pelaksanaannya belum membawa-bawa banyak wong merupakan lumayan kedua agen dgn sesepuh bersumber jalan berlawanan pihak. bagi waktu inilah ditentukan pengerjaan Mappettu Ada yg artinya membawa ketentuan kapan dilaksanakan acara Mappettu Ada. sesudah sudah ada komitmen penetapan waktunya barulah dilaksanakan.

D. MAPPETTU ADA. Artinya mengambil ketetapan dgn segala sesuatunya yang dapat dilaksanakan, termasuk juga pakta perizinan terdahulu dan setelah itu ikrar diwaktu itu mengenai :

SOMPA atau SUNRANG adalah Mahar atau mas kawin, sbg hukum syariah.
doi MENRE’ = BALANCA.Artinya duit mengendarai sebagi undang-undang adat.
LEKO’ atau ALU’ = KALU = ERANG-ERANG = TIWI-TIWI. Artinya kelakuan atau seserahan. dalam bahasa Bugis Bone disebut ” Passuro’ atau Mita ” yg diantar selama hari pengerjaan syarat nikah.
ACCATAKENG. Artinya anggaran pendaftaran pada penghulu.
PAKEANG BOTTING. Artinya baju pengantin yang akan disepakati.
TONANGENNA. Artinya kendaraan yg dibutuhkan asal ke-2 belah pihak.
pelaksanaan hri ” H ” seperti :

Mappapenning atau Mappaenre’ Botting. Artinya mengantar calon pengantin cowok ke rumah nomine pengantin perempuan kepada laksanakan perikatan nikah.
Akkalabinengenna. Artinya syarat nikah
Mapparola. Artinya setelah pakta nikah, pengantin wanita bersama pengantin cowok diantar kerumah pengantin laki-laki.
Aggaukeng. Artinya pelaksanaan perjamuan atau resepsi semenjak ke-2 belah pihak.

E. kegiatan seterusnya bersumber jalan berlawanan pihak pas kemampuan misalnya :

MASSARAPO=MABBARUGA. Artinya lokasi pembuatan hajatan disiapkan.
MAPPALETTU’ SELLENG = MATTAMPA. Artinya menyampaikan jemputan kepada handai tolan dan kerabat lainnya.
ke-2 primadona pengantin amat dibatasi jangkauan geraknya perlu menghindari hal-hal yang tak diinginkan pada istilah bahasa Bugis Bone disebut ” RAPO-RAPONNA’
khusus calon penganti perempuan disebut ” RIPALLEKKE “atau ” RIPASSOBBU”. Artinya ” dipingit’ ditempatkan pada satu buah kamar khusus kelak muncul sesudah 5 atau 3

Baca Juga :
Dekorasi Pernikahan
Antena Sirip Hiu Mobil  
Ripasau. Artinya mandi uap.
Cemme Passili. artinya mandi tolak bala (cemme tula’ bala).
Macceko. Artinya mengakses atau mencukur bulu-bulu halus bagi bagian tertentu, bagi memuluskan kulit utamanya rupa sebelum acara Tudang Penni artinya malam Pacar.
Tudang Penni atau malam si sayang pada rata-rata dilaksanakan seperti : berakhir Al-Quran, Barzanji, Mappacci dan kegiatan yang lain hingga pagi. gerakan ini penjadwalan bagi meminta favorit pengantin laki-laki dalam pelaksanaan traktat nikah akan datang harinya.

F. pengerjaan ketentuan nikah dekat bahasa Bugis “Akkalibinengeng atau “Appasialang”, sbg program sanding yang sakral, dgn resminya jadi pasangan suami isteri. sebelum program persetujuan nikah dan sesudahnya kembali banyak acara yang perlu dilaksanakan alamat kedua belah pihak, seperti :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar