Popular Posts

Rabu, 07 Desember 2016

Inilah Prosesi Pernikahan Adat Batak Yang Menarik

masyarakat Batak dikenal dgn etika yg sangat kental, solidaritas yang logis prinsip manusia Batak dan berulang banyak semula bangsa yg mendiami seputaran danau Toba ini mempunyai tradisi yang tergolong unik dengan suku lainnya di Indonesia.

Hal ini sempat saya posting sekian banyak disaat yg lalu mengenai prinsip orang Batak yg lagi bertapak permulaan tradisi yg telah diwariskan bebuyutan oleh leluhur jalma Batak.

Resepsi pernikahan jalma Batak cocok kelompok serta seberanya amat sangat ruwet unik dan bisa dikatakan amat sangat ribet seandainya dibandingkan dengan kelompok yg lainnya mesti ada beberapa tingkat yg mesti dilakukan oleh seorang mempelai pria dan perempuan (beserta suku terhadap melaksanakan resepsi pernikahan yg dilakukan serasi dengan etika Batak Toba, penasaran seperti apa uniknya? Berikut rangkumannya yang berhasil aku liput alamat separo burik wong batak di Tapanuli.

Keunikan Resepsi Pernikahan rutinitas Batak

Patiur Baba Ni Mual


Pertama aspek yang mesti dilakukan ke-2 mempelai pasti harus tukar punyai persetujuan guna meneruskan ke trayek pernikahan, pernikahan bagi kebiasaan Batak Toba biasanya mesti direstui tulang jika sang mempelai perempuan bukanlah puterinya atau yg tidak jarang disebut dengan pariban.


Prosesi meraih restu mulai sejak tulang ini di sebut dgn Patiur baba Ni Mual, di beberapa ruangan di Tapanuli kebiasaan ini pula berlangsung sampai kini makin prosesi ini serta tidak sedikit dilakukan apik di luar Tapanuli, baik di wilayah Sumatera atau luar Sumatera lainnya.

Adat ini rata-rata tak selalu dilaksanakan, dikarenakan kebiasaan ini cuma dapat dilaksanakan kepada Putra anak pertama atau Anak Siakkangan saja.

Marhori-Hori Dingding


Marhori-Hori Dingding


Tak mengetahui sehingga tidak empati begitulah kira kira sebutannya buat adat yg wahid ini, tradisi dimana pihak laki-laki akan mengahdiri kelompok mempelai wanita kepada sekedar memperkenalkan diri.


Dalam jumpa ini semula ke-2 mempelai bakal mengudak copot yg sesuai bagi menyungguhkan luruh lamaran dan ada tengah buat melelah melucut yg cocok guna pernikahan mempelai, meski pernikahan ke-2 mempelai sewajarnya cuma akan ditetapkan guna program selanjutnya.

Pertemuan ini tunggal bukanlah program yg mewah, pass dengan ala kadarnya saja, dan tidak nampak seperti sebuah kebiasaan terhadap insan lain, karena jumpa ini cuma dapat dihadiri oleh insan tua kedua mempelai dan anaknya, pertemuan ini terus tertutup.

Marhusip Dohot Patua Hata



Melanjutkan pertemuan diawal mulanya merupakan marhori-hori ding-ding, maka akan diadakan acara Marhusip, atau yang internasional dinamakan dgn Lamaran kepada wong lanjut umur mempelai perempuan pertemuan ini dapat dihadiri oleh raja-raja rutinitas bangsa dan sanak saudara bersumber ke-2 mempelai.

Disini mereka bakal melamar yang dinamakan dengan (Marhusip), tapi pada awal mulanya pihak mempelai pria bakal menatangkan makanan kepada acara ini. Pihak mempelai cowok akan membawa makanan yang disebut bersama tudu-tudu sipanganon (makanan berwujud sirah pinahan lobu/babi atau kerbau) walaupun pihak wanita dapat menghidangi bersama makanan yang disebut bersama dengke (ikan mas).
Acara ini biasanya dapat memastikan seberapa besar perjamuan yg nantinya bakal dilangsungkan, berapa anggaran yang akan dikeluaran dan berapa mahar yg mesti dibayarkan terhadap pihak mempelai perempuan.

Marhata Sinamot



Seperti yang disebutkan di atas, mempelai wanita akan diberikan mahar atau yg alami dinamakan Sinamot. Marhata sinamot berlangsung bersama acara marhusip, mahar ini solo seperti yg saya lihat dan pelajari di Tapanuli tersila bermula ketentuan kedua belah pihak tidak dengan adanya tuntutan namun tetap mengikuti adat Batak toba yang masih dilestarikan. Mahar ada yang mahal, ada yang tengah murah, namun kepada mahar insan Batak tidak pernah ditentukan awal sebanyak sinamot/mahar yg diberikan oleh mempelai lelaki.

Baca Juga :
Dekorasi Pernikahan
Antena Sirip Hiu

Martumpol



Jika program Marhusip dan Marhata Sinamot telah selesai berarti rutinitas yang akan mereka langsungkan selanjutnya merupakan Martumpol. acara ini ada dua jenis adalah Dialap jual dan Taruhon jual program ini dibedakan sebab lokasi dialap menjual dapat dilaksanakan di area mempelai perempuan melainkan taruhon menjual bakal dilaksanakan di ruangan mempelai laki-laki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar